Assalamualikum wr,wb,salam sejahtra untuk kita
semua,kembali lagi bersama kami di saratsehat yg
menyajikan info-info teraktual yg di lansir dari berbagai sumber
terpercaya.Pada kesempatan kali ini kami menyajikan
informasi mengenai pencegahan kanker serviks
saratsehat-Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks
adalah sejenis kanker
yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang
menyerang leher rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan Penapisan
Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien ketika terdeteksi sudah
memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya
tanpa gejala apapun pada stadium awalnya.
Lebih dari 92.000 kasus
kematian terjadi pada wanita di Indonesia di tahun 2014 akibat kanker. Sebesar
10,3 persen merupakan jumlah kematian yang disebabkan kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks hingga kini mencapai 21.000 kasus.
Indonesia merupakan
negara dengan urutan kedua tertinggi jumlah penderita kanker serviks di dunia. Tingginya jumlah penderita kanker serviks di Indonesia idealnya diimbangi dengan tingginya jumlah
fasilitas kesehatan tingkat satu berupa provider (pelaksana program, yang
terdiri dari dokter umum dan bidan) dan skrining.Skrining merupakan upaya
deteksi dini untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis
belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu. Upaya
ini dapat digunakan secara cepat untuk mendeteksi dini.
Sejak tahun 2000 - 2012
usia wanita yang terserang kanker serviks semakin muda, yaitu kisaran usia 21-22 tahun. Hasil
penelitian WHO menunjukkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di
Indonesia. Khususnya untuk skrining kanker serviks yaitu, sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara
umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada 2014.
Hal ini juga ikut
berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi, karena sebagian besar
disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Seringkali kanker sudah menyebar
ke organ lain di dalam tubuh ketika seseorang memeriksakan kondisinya. Alhasil
pengobatan yang dilakukan menjadi semakin sulit.
Dalam upaya meningkatkan
kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya melakukan deteksi dini (skrining kanker serviks ) sebagai langkah awal pencegahan PTT Exploration and
Production Public Company Limited (PTTEP) bersama Dompet Dhuafa (DD) memberikan
alat deteksi dini kanker serviks kepada 10 bidan inspiratif di wilayah pelosok dan
pinggiran Jabodetabek secara gratis.Program ini merupakan
bentuk apresiasi PTTEP dan DD terhadap para bidan yang telah berkontribusi
positif kepada masyarakat yang minim pengetahuan seputar kesehatan reproduksi.
Pemberian alat deteksi
dini kanker serviks juga dalam rangka memperingati Hari Kanker Internasional
yang jatuh pada 4 Februari 2017, sekaligus memperingati Hari Perempuan
Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2017, serta berkaitan dengan rangkaian
peringatan ulang tahun Gerai Sehat
Rorotan ke-2.
Gerai Sehat Rorotan
adalah klinik pelayanan kesehatan gratis bagi dhuafa, yang juga merupakan hasil
kerjasama PTTEP dengan Dompet Dhuafa.
Bidan inspiratif yang
mendapatkan bantuan alat deteksi dini kanker serviks ini merupakan bidan-bidan pilihan yang telah terbukti
secara tulus melayani dan memiliki dedikasi tinggi kepada para perempuan untuk
terus peduli akan kesehatan reproduksinya.
"Bidan sebagai
salah satu tenaga medis yang paling dekat dengan masyarakat, tentunya perlu
untuk terus didukung. Kegiatan ini merupakan langkah kecil kami dalam mendukung
kontribusi nyata positif yang telah banyak dilakukan oleh para bidan untuk
perempuan Indonesia,” ujar General Affairs Manager PTTEP Afiat Djajanegara di
Jakarta.
Sedangkan pendataan dan
penilaian bidan inspiratif, menurut Afiat dilakukan bekerjasama dengan Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) Afiat menambahkan, dari 500 daftar nama bidan yang
diberikan oleh Ikatan Bidan Indonesia, hanya 20 bidan yang direkomendasikan
sebagai kandidat bidan inspiratif.Dari 20 bidan ini,
terpilih 10 nama.”Untuk menentukan 10 nama bidan inspiratif tersebut, tentunya
kami melakukan proses yang cukup. Mulai dari pendataan, penilaian terhadap
tulisan, wawancara dan terakhir verifikasi langsung terhadap data dan informasi
yang diberikan.
Adapun durasi waktu kurang lebih selama 3 bulan untuk
menentukan 10 nama bidan inspiratif,” ujar Yuli Pujihardi selaku Direkur Utama
Dompet Dhuafa Social Enterprise.
Salah satu sosok
perempuan inspiratif yang ikut mendukung program ini adalah Yeni Dewi
Mulyaningsih. Pendiri Yayasan Komunitas Taufan ini telah mengedukasi banyak
orang dan menginatkan lebih banyak orang akan penyakit yang beresiko tinggi
yakni kanker.
“Kanker merupakan penyakit
yang sulit untuk diobati, sehingga pencegahan dan deteksi awal menjadi hal yang
sangat penting. Pengalaman mengajarkan saya bahwa banyak hal yang harus
dikorbankan untuk dapat sembuh dari penyakit ini, baik berupa materi maupun
moral. Berbagai bentuk dukungan dari berbagai pihak perlu dilakukan untuk dapat
mengurangi jumlah penderita penyakit kanker tidak terkecuali kanker
serviks yang banyak diderita kaum perempuan,” ujar Yanie.
Melalui program ini,
Yanie berharap lebih banyak perempuan yang sadar dan mau untuk secara rutin
melakukan pemeriksaan terhadap alat reproduksinya sehingga di dalam jangka
panjang dapat mengurangi angka penderita penyakit kanker
serviks di Indonesia.
Cara pencegahan kanker serviks di kehidupan sehari-hari
1.Gunakan Kondom
Jika serang wanita aktif secara s*ks*al apalagi dengan
beberapa partner, maka menggunakan kondom merupakan salah satu upaya untuk
mencegah kanker serviks. Disamping itu dapat mengurangi risiko HIV dan penyakit
menular s*ks*al lainnya.
2.Berhenti merokok
menghindari asap rokok Sudah banyak yang tahu bahwa asap
rokok dapat meningkatkan resiko terkena kanker apa saja, termasuk kanker
serviks. Apalagi jika merokok dikombinasikan dengan infeksi HPV, maka hal akan
benar-benar dapat mempercepat kanker serviks. Oleh karena itu menghindari asap
rokok atau berhenti merokok adalah salah satu cara mencegah kanker serviks.
3.Vaksinasi HPV
Vaksin HPV akan membuat tubuh membentuk antibodi terhadap
virus HPV sehingga virus yang masuk akan dibunuh dan tidak sampai menimbulkan
kanker serviks. Langkah pencegahan kanker serviks dengan vaksinasi ini
diberikan kepada gadis-gadis muda. Vaksin ini paling efektif jika diberikan
kepada wanita muda yang belum aktif secara se*s*al (belum menikah).
4.Batasi jumlah Partner
Penelitian telah menunjukkan wanita yang memiliki banyak
pasangan akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Karena hal ini akan
memungkinkan seorang wanita lebih mudah terkena HPV.
5.Periksa PAP’s Smear secara Rutin
Pap smear merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi
perubahan serviks sedini mungkin sebelum sel-sel serviks berubah menjadi
kanker. Ini merupakan pemeriksaan skrining (saringan awal) kanker serviks.
Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda kapan saja Anda perlu melakukan tes
PAP’s smear dengan memperhatikan usia dan faktor risiko lainnya.
6.Menindaklanjuti hasil PAP’s Smear yang Abnormal
Jika tenyata
ditemukan hasil Pap smear yang abnormal, maka langkah penting selanjutnya yaitu
menindaklanjuti apapun yang dokter anjurkan. Karena penanganan secara dini
prospeknya akan lebih baik dibandingkan dengan menunda-nunda.
Skian informasi yg dapat kami sampaikan ,jangan pernah
bosan untuk mengunjungi kami di saratsehat.blogspot.com, kami
siap melayani anda dengan informasi-informasi teraktual yg dilansir dari berbagai
sumber terpercaya,wasalammualaikum wr,wb
untuk melihat berita terbaru lainnya klik DISINI
No comments:
Post a Comment